Vania Febriyantie, Inisiator Seni Tani yang Mewujudkan Petani Muda Berdaya di Kota Bandung
Halo, Teman Cantik!
Vania Febriyantie, itulah namanya. Perempuan yang lahir di Lhokseumawe, Aceh pada tahun 1993. Vania ini menempuh pendidikan S1 jurusan ilmu biologi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI Bandung) dari tahun 2010 – tahun 2014. Di bulan Juli tahun 2022 sampai bulan Desember tahun 2022, Vania menempuh short course di University of Adelaide yaitu bidang sustainable agrifood system (sistem pertanian pangan berkelanjutan).
Vania ini adalah seorang perempuan yang tertarik di dunia pertanian. Vania percaya bahwa kemakmuran berasal dari tanah yang subur. Vania ini mendirikan Kebun Akaran karena ketertarikannya di dunia pertanian.
Sejak tahun 2015 sampai sekarang, Vania aktif di komunitas 1000Kebun yang merupakan komunitas untuk berbagi informasi, cerita dan pengalaman tentang pertanian organik. Saat ini sudah ada lebih dari 750 anggota telah bergabung dengan komunitas 1000Kebun yang berasal dari Bandung, luar Pulau Jawa, dan dari luar negeri.
Pandemi Datang Banyak Masalah Tak Terduga yang Menghadang
Tahun 2020, pandemi virus Corona datang. Seluruh dunia merasakan dampaknya. Warga Kota Bandung pun merasakanannya. Menurut data Pemerintah Kota Bandung, 96% bahan pangan di Kota Bandung berasal dari luar wilayah Kota Bandung. Hal ini tentunya akan menyebabkan kelangkaan bahan pangan jika terjadi bencana atau hambatan saat akan menuju akses ke Kota Bandung.
Seni Tani, Berangkat Dari Kegelisahan Untuk Mewujudkan Ketersediaan Pangan
Vania dan empat temannya yaitu Mentari, Fathan, Galih, dan Anggiet merasa gelisah melihat banyak lahan tidur area di Kota Bandung yang hanya berisi sampah yang berserakan. Mereka berlima punya ide untuk memanfaatkan lahan tidur jadi lahan pertanian yang menghasilkan. Lima anak muda ini punya inisiatif untuk memanfaatkan lahan tidur di Arcamanik, Kota Bandung menjadi lahan pertanian yang menghasilkan sekaligus mendirikan Seni Tani. Lalu, apa itu Seni Tani?
Seni Tani adalah usaha sosial yang dimulai sejak tahun 2020 yang mengajak anak muda Kota Bandung khususnya agar berminat untuk mencintai alam dan memanfaatkan alam untuk menjadi petani muda di kota yang berpenghasilan. Seni Tani memiliki tiga program utama yaitu Tani Berdaya, Tani Bestari, dan Daur Tani. Karena di era saat ini menjadi urban farmer di perkotaan adalah hal yang bermanfaat dan menguntungkan untuk alam, diri sendiri, dan juga orang banyak.
Vania dan teman-temannya pun memanfaatkan lahan tidur yang luasnya 400 M² di Arcamanik, Kota Bandung. Membersihkan semua sampah dan menata lahan itu jadi lahan pertanian yang kemudian ditanami berbagai macam jenis sayuran. Vania juga mengajak warga sekitar di Kota Bandung untuk menanam sayur bersama-sama. Namun, ada juga yang meragukan tentang yang Vania dan teman-temannya yang memanfaatkan lahan tidur perkotaan jadi lahan pertanian.
“Itu anak muda ngapain sih, bersih—bersih lahan tidur terus nanem-nanem sayur, berhasil nggak tuh nantinya?” Tanya warga sekitar yang melihat dan merasa ragu dengan apa yang dilakukan oleh Vania bersama dengan teman-temannya.
Tapi Vania dan teman-temannya tidak menyerah. Di tahun 2021, luas lahan Seni Tani bertambah menjadi 1.000 M² yang tentunya menjadikan hasil panen sayur meningkat. Dan di tahun 2021 Vania dan teman-temannya menerapkan sistem CSA (Community Supported Agriculture) yaitu sistem yang menghubungkan petani dan konsumen dengan prinsip saling dukung dan saling peduli.
CSA di Seni Tani memiliki nama tersendiri yaitu CSA Tani Sauyunan. Sauyunan dalam Bahasa Sunda memiliki arti gotong royong. Harapannya adalah agar CSA Tani Sauyunan menciptakan hal yang saling menguntungkan berawal dari gotong royong dan saling peduli.
CSA Tani Sauyunan ini yaitu konsumen membayar belanja sayur di awal bulan kemudian setiap satu minggu sekali di hari Kamis maka sayur yang sudah dibeli itu akan diantar ke rumah konsumen melalui kurir dari Seni Tani. Kenapa di CSA Tani Sauyunan bayar sayur di awal bulan? Karena hal itu bertujuan untuk dijadikan modal petani untuk menanam sayur dan dari sinilah para petani muda Seni Tani memperoleh penghasilan.
Vania dan teman-temannya juga mengolah sampah organik jadi kompos untuk dijadikan pupuk alami di Seni Tani. Vania dan teman-temannya memanfaatkan sampah organik di sekitar Kota Bandung untuk dijadikan kompos. Vania dan teman-temannya pun pernah mengolah kotoran kuda jadi kompos yang mereka dapatkan di arena pacuan kuda yang ada di Kota Bandung. Namun karena kotoran kuda baunya menyengat maka Vania pun pindah haluan dan memanfaatkan ampas kopi untuk dijadikan kompos. Ampas kopi ini didapatkan dari kedai kopi yang ada di Kota Bandung.
Kabar gembira datang di tahun 2021, Vania mendapatkan penghargaan dari ASTRA yaitu apresiasi SATU Indonesia Awards Tahun 2021 sebagai sosok pejuang tanpa pamrih di masa pandemi Covid-19. Hal ini tentu hal yang membuat Vania dan rekan-rekannya di Seni Tani merasa bahagia.
Di tahun 2022, Seni Tani membuka kelas edukasi praktik berkebun mulai dari kelas berkebun untuk anak-anak hingga dewasa. Kelas edukasi praktik berkebun di Seni Tani untuk anak-anak yaitu kelas berkebun gembira. Kelas edukasi praktik di Seni Tani untuk dewasa yaitu berkebun dengan metode kitchen garden hingga mengolah sampah dari rumah untuk dijadikan kompos. Ada juga peserta kelas edukasi praktik berkebun di Seni Tani yang berasal dari luar pulau Jawa.
Satukan Geras Terus Berdampak, Terus Berkolaborasi untuk Menjadi Petani Muda di Kota yang Lebih Produktif Lagi
Di tahun 2023, Seni Tani berkolaborasi dengan banyak pihak agar Seni Tani terus bertumbuh, beradaptasi, dan bertahan. Di tahun 2025, Seni Tani memulai hal baru lagi yaitu membangunkan dan memanfaatkan lahan tidur di Kawasan Cigadung Selatan, Bandung.
Dari Vania Febriyantie dan Seni Tani kita bisa belajar bahwa kita bisa belajar lebih peka dengan lingkungan sekitar. Seperti Vania dan teman-temannya yang memanfaatkan lahan tidur di perkotaan jadi lahan pertanian yang menghasilkan. Dari Vania dan Seni Tani kita juga bisa belajar untuk tetap mempertahankan apa yang sudah dimulai yaitu banyak belajar dan berkolaborasi dengan banyak pihak agar Seni Tani tetap terus bertahan. Terima kasih untuk inspirasinya ya, Vania Febriyantie dan Seni Tani!
Referensi Gambar dan Tulisan : Akun Media Sosial Vania Febriyantie dan Seni Tani
No comments
Terima kasih sudah berkunjung ke blog Sinok Farida dan memberikan komentar 😍