Zahidah Alfani, 5X Ditolak Kampus Favorit dan Ternama Kini Jadi Guru Muda
Halo, Teman Cantik!
Zahidah Alfani. Seorang perempuan yang lahir di tahun 2001 dari Desa Lanji, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Fani, begitu nama panggilannya ini lebih dari 5X ditolak oleh kampus ternama tapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat Fani hingga akhirnya Fani bergelar Sarjana Pendidikan dan kini menjadi guru muda.
Bagaimana awal mula saya mengenal Fani? Awal mula saya mengenal Fani yaitu saat saya dan Fani ikut kemah literasi Perpusda Kendal dan kita kebetulan satu tenda. Baru pertama kali mengenal Fani kok saya rasanya seperti sudah lama mengenal Fani dan kita seperti teman lama yang akhirnya berjumpa kembali.
Saya dan Fani ternyata berzodiak sama yaitu Gemini dan kita sama-sama lahir di bulan Juni. Nama panggilan kita sama-sama berawalan dengan huruf F dan kita sama-sama memakai kacamata. Dan masih banyak lagi kesamaan antara saya dan Fani. Dan berikut ini adalah beberapa hal yang saya ketahui tentang Fani setelah saya wawancara online dengan Fani via WA yaitu sebagai berikut,
1. Lebih Dari 5X Ditolak Kampus Favorit dan Ternama
Di tahun 2019 dan 2020, Fani mendaftar di Universitas Negeri Semarang via SNMPTN dan SBMPTN dengan dibantu oleh pihak dari MAN Kendal karena Fani adalah lulusan dari MAN Kendal. Namun Fani tidak diterima di Universitas Negeri Semarang. Fani pun juga mendaftar di Universitas Wahid Hasyim, diterima tapi Fani tidak melanjutkan sampai ke sesi wawancara.
Di tahun 2021, Fani mendaftar di Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Politeknik Balekambang Jepara, Universitas Gunadarma, Universitas Muhammadiyah Semarang, STIE Bank BPD Jateng, dan Universitas Islam Sultan Agung.
Fani tidak diterima di Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Gunadarma, dan Universitas Islam Sultan Agung di tahap satu. Selanjutnya Fani diterima di Politeknik Balekambang Jepara, STIE Bank BPD Jateng, dan Universitas Islam Sultan Agung tahap 2. Memang rejeki kalau datang tak diduga dan dalam waktu yang bersamaan, ya? Setelah berulang kali Fani tidak diterima di kampus favorit dan ternama. Selanjutnya Fani diterima di 3 kampus favorit dan ternama. Dan pilihannya Fani akhirnya kuliah di Universitas Islam Sultan Agung jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Kenapa Fani memilih jurusan PGSD? Karena Fani suka dengan dunia pendidikan dan dunia anak-anak. Fani mendaftar kuliah di kampus pilihannya dan Fani memilih kampus yang menerima beasiswa KIPK. Fani pun masuk kuliah hingga bergelar sarjana pendidikan dengan beasiswa KIPK di Universitas Islam Sultan Agung.
2. Bekerja Sambil Kuliah
Di tahun 2019, setelah Fani tidak diterima di Universitas Negeri Semarang maka Fani mendaftar CPNS KEMENKUMHAM (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia) dengan menggunakan ijazah SMA tapi Fani dinyatakan tidak lolos. Kemudian Fani menjadi staf TU di SMP DARUL HIKMAH selama 6 bulan atas saran dan rekomendasi dari tantenya.
Di tahun 2021, Fani mendaftar CPNS PEMDA JABAR Pengawas Benih Tanaman tapi Fani dinyatakan tidak lolos. Kemudian Fani bekerja di toko olahraga, Fani merasa mendapatkan kejutan tak terduga saat Fani diterima di Universitas Islam Sultan Agung tahap 2 dan saat itu Fani masih bekerja di toko olahraga.
Untungnya, di tahun 2021 itu kuliahnya daring alias online jadi Fani bisa bekerja sambi kuliah. Fani juga menyisihkan gajinya dari bekerja di toko olahraga untuk beli laptop. Dan selama kuliah semester 1 dan semester 2 maka Fani kuliah online dan bekerja di toko olahraga.
3. Kuliah dan Mondok di Kota Semarang
Mulai kuliah semester 3 maka sudah diwajibkan kuliah offline alias tatap muka. Orang tua Fani tidak memperbolehkan Fani untuk ngekos. Jadi, akhirnya Fani mondok di salah satu pondok pesantren yang ada di Kota Semarang. Awal-awal Fani kuliah dan mondok di Kota Semarang itu alergi kulitnya kambuh tapi pada akhirnya dari semester 3 – semester 5 Fani bisa kuliah dan mondok di Kota Semarang.
Kuliah semester 6, Fani ikut program Kampus Mengajar dan Fani ditempatkan di SMP Annidlomiyah Panggangayom Kaliwungu. Dan mulai semester 7, Fani kembali lagi kuliah dan mondok di Kota Semarang yaitu untuk skripsi. Namun, Fani sakit demam berdarah dan harus rawat inap di RSUD Kendal. Jadi, pada akhirnya Fani kembali lagi ke Kendal sambil melakukan penelitian di Sekolah Dasar yang ada di Pegandon untuk skripsinya. Dan di bulan Juni tahun 2025, Fani resmi lulus dari Universitas Islam Sultan Agung dengan gelar sarjana pendidikan.
Setelah itu Fani sempat merasa bingung ingin kerja dimana, Fani pun membuat poster menjadi guru les privat dan ternyata mendapatkan banyak respon baik. Fani pun akhirnya menjadi guru les privat di area Kendal. Kenapa Fani memilih menjadi guru les privat? Fani mengatakan kalau menjadi guru les privat itu waktu kerjanya fleksibel. Bagi Fani, menjadi guru les privat membuat Fani belajar parenting mulai dari menghadapi mood anak dan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Nah, untuk yang lagi bingung cari guru les privat semua mata pelajaran untuk pelajar SD – SMP khususnya di area Kendal maka bisa DM akun Instagram @zahidah.alfani ya, teman!
Itulah sedikit hal yang dapat saya sampaikan tentang Zahidah Alfani, perempuan dari Kendal yang selalu berani mencoba hal baru, tidak takut gagal, dan selalu berprasangka baik dengan takdir Allah SWT. Karena jika Fani gagal maka Fani hanya berkata “MUNGKIN BELUM REJEKINYA”. Jadi, yuk tetap semangat! Dan terima kasih saya ucapkan untuk Fani karena sudah berbagi pengalamannya dan semangatnya dalam meraih apa yang diinginkan. Sekali lagi, terima kasih, Fani!
Referensi Gambar dan Tulisan : Akun Media Sosial Zahidah Alfani


Semangat berkarya selanjutnya 🦋☺
ReplyDeleteSalam literasi 👐🤝
Emang temanku satu ini ter the best. Kenal Fani dari 2019 secara maya tapi semangatnya emang selalu menginspirasi. Sukses selalu Mbahhhkuuu🥰
ReplyDeleteDuhh bestii aku tuu emangg semangattnyaaa luar biasaa polllll 🔥
ReplyDelete